Cara Menyusun Daftar Pustaka Skripsi Menggunakan Gaya APA 7th Edition

BrainText Avatar

·

·

Dunia akademik seringkali membutuhkan ketelitian dan konsistensi. Salah satu aspek krusial dalam penulisan karya ilmiah, seperti skripsi, tesis, disertasi, atau makalah, adalah penyusunan daftar pustaka. Daftar pustaka bukan sekadar pelengkap; ia adalah bukti integritas ilmiah, menunjukkan sumber-sumber yang digunakan dan menghindarkan praktik plagiarisme.

Di antara berbagai gaya penulisan yang ada, American Psychological Association (APA) Style, khususnya edisi ke-7, menjadi salah satu yang paling populer dan banyak digunakan, terutama dalam bidang ilmu sosial, pendidikan, dan psikologi. Artikel ini akan mengupas tuntas seluk-beluk penyusunan daftar pustaka menggunakan Gaya APA 7th Edition. Tujuannya adalah agar Anda, para mahasiswa dan peneliti, dapat menyusun daftar pustaka dengan tepat, akurat, dan profesional, sesuai standar akademik internasional.

Tampilkan Daftar isi

Daftar Isi

BAB I. Pentingnya Daftar Pustaka yang Benar dalam Penulisan Ilmiah

Sebelum masuk ke detail teknis, mari pahami mengapa daftar pustaka memiliki peran yang sangat vital.

1. Menunjukkan Orisinalitas dan Kredibilitas Sumber

Daftar pustaka adalah cerminan dari proses riset Anda. Ia menunjukkan bahwa gagasan yang Anda sampaikan bukanlah murni pemikiran Anda sendiri, melainkan hasil sintesis dan analisis dari berbagai sumber tepercaya. Ini meningkatkan kredibilitas tulisan Anda.

2. Menghindari Plagiarisme

Plagiarisme adalah kejahatan akademik serius. Dengan mencantumkan semua sumber yang Anda gunakan, baik itu kutipan langsung (kutipan), parafrasa, atau ide yang terinspirasi, Anda secara eksplisit mengakui kontribusi penulis asli. Ini adalah cara paling efektif untuk menghindari tuduhan plagiarisme.

3. Memungkinkan Pembaca Menelusuri Sumber Asli

Pembaca yang tertarik dengan argumen atau data spesifik dapat menggunakan daftar pustaka Anda untuk melacak sumber asli. Ini berguna untuk verifikasi, pembelajaran lebih lanjut, atau bahkan perdebatan akademik.

4. Menunjukkan Kemampuan Riset Akademik

Kemampuan menyusun daftar pustaka yang benar mencerminkan pemahaman Anda tentang etika akademik dan standar penulisan ilmiah. Ini menunjukkan bahwa Anda mampu melakukan riset secara sistematis dan bertanggung jawab.

5. Membangun Jaringan Pengetahuan

Setiap karya ilmiah adalah bagian dari jaringan pengetahuan global yang lebih besar. Dengan mengutip dan merujuk pada karya-karya sebelumnya, Anda menghubungkan penelitian Anda dengan kontribusi rekan-rekan akademisi lainnya, turut memperkaya diskursus ilmiah.

BAB II. Mengenal APA Style 7th Edition: Sejarah Singkat dan Perbedaan Kunci

APA Style dikembangkan oleh para ahli psikologi, antropologi, dan bisnis pada tahun 1929 untuk standarisasi komunikasi ilmiah. Sejak itu, gaya ini telah mengalami beberapa revisi. Edisi ke-7, yang dirilis pada Oktober 2019, merupakan pembaruan signifikan yang mengakomodasi perubahan dalam lanskap publikasi ilmiah dan teknologi digital.

Perbedaan Utama APA 6th dan 7th Edition:

  • Penerbit: APA 7th lebih fleksibel dalam format penanggalan, menambahkan nama penerbit untuk buku, dan menghilangkan persyaratan lokasi penerbitan.
  • DOI dan URL: Penekanan pada DOI (Digital Object Identifier) sebagai pengidentifikasi unik dan format URL yang lebih ringkas. Label “DOI:” atau “Retrieved from” tidak lagi diperlukan.
  • Penulis: Untuk referensi dengan banyak penulis, APA 7th kini mencantumkan hingga 20 penulis dalam daftar pustaka sebelum menggunakan elipsis. Edisi sebelumnya hanya 7 penulis.
  • Situs Web: Pedoman yang lebih jelas untuk merujuk pada materi dari situs web.
  • Media Sosial: Aturan baru untuk referensi media sosial seperti Twitter, Facebook, TikTok.
  • Buku Elektronik (E-books): Format referensi untuk e-book disederhanakan, seringkali tidak memerlukan platform, format, atau URL.
  • Singkatan: Beberapa singkatan umum seperti “Vol.” atau “No.” dihilangkan.
  • Ukuran Font: Lebih fleksibel dalam pilihan font yang digunakan.
  • Gender-Neutral Language: Pedoman diperbarui untuk mempromosikan bahasa yang netral gender.

Memahami perbedaan ini penting agar Anda tidak keliru dalam menerapkan gaya penulisan. Pastikan selalu merujuk pada edisi terbaru (7th Edition) jika institusi atau jurnal Anda mensyaratkannya.

BAB III. Elemen Dasar dalam Referensi Gaya APA 7th Edition

Setiap entri dalam daftar pustaka, apapun jenis sumbernya, umumnya terdiri dari empat elemen dasar, yang sering disingkat sebagai “Penulis-Tanggal-Judul-Sumber” (Author-Date-Title-Source). Memahami struktur ini adalah kunci.

1. Penulis (Author)

  • Siapa yang bertanggung jawab atas karya ini? Ini bisa individu, kelompok, organisasi, atau bahkan tidak ada penulis.
  • Nama penulis ditulis terbalik (nama akhir, diikuti inisial nama depan dan tengah).
    • Contoh: Smith, J. A.
  • Jika ada lebih dari satu penulis, pisahkan dengan koma dan gunakan ampersand (&) sebelum penulis terakhir.
    • Contoh: Brown, C., & Davis, L.
  • Untuk 2 hingga 20 penulis: Cantumkan semua nama penulis.
  • Untuk 21 penulis atau lebih: Cantumkan 19 penulis pertama, lalu elipsis (…), lalu nama penulis terakhir.

2. Tanggal (Date)

  • Kapan karya ini diterbitkan? Ini adalah tahun publikasi.
  • Ditulis di dalam kurung, diikuti titik.
    • Contoh: (2023).
  • Jika tanggal publikasi lebih spesifik (misalnya, untuk artikel berita atau postingan blog), sertakan bulan dan tanggal (misal: (2023, 15 Maret)).
  • Jika tidak ada tanggal, gunakan “(n.d.)” yang berarti “no date.”

3. Judul (Title)

  • Apa nama karya ini? Berbeda untuk karya mandiri (buku, laporan) dan karya yang merupakan bagian dari karya yang lebih besar (artikel jurnal, bab buku).
  • Untuk karya mandiri: Judul ditulis miring (italics).
    • Contoh: Teori Komunikasi Antarpersonal.
  • Untuk karya yang merupakan bagian dari karya yang lebih besar: Judul artikel atau bab ditulis tegak (normal font), sedangkan judul buku atau jurnal di mana ia dimuat ditulis miring.
    • Contoh: “Dampak Media Sosial pada Remaja.” Jurnal Psikologi Remaja, 15(2), 45-60.

4. Sumber (Source)

  • Di mana pembaca dapat menemukan karya ini? Ini bisa berupa nama jurnal, penerbit, situs web, atau DOI.
  • Informasi ini bervariasi tergantung jenis sumber.
    • Buku: Nama penerbit.
    • Artikel Jurnal: Nama jurnal (miring), volume (miring), nomor (dalam kurung, tidak miring), dan halaman.
    • Situs Web: Nama situs web dan URL.
    • Laporan: Nama lembaga penerbit laporan.

Memahami keempat elemen ini akan sangat membantu Anda dalam menyusun referensi untuk berbagai jenis sumber.

BAB IV. Struktur Dasar Entri Daftar Pustaka (Referensi) dalam APA 7th Edition

Berikut adalah templat umum yang akan Anda gunakan berulang kali:

  • Untuk Karya yang Berdiri Sendiri (eg. Buku, Laporan, Situs Web): Penulis, A. A. (Tahun). Judul karya miring. Sumber.
  • Untuk Karya Bagian dari Karya yang Lebih Besar (eg. Artikel Jurnal, Bab Buku): Penulis, A. A. (Tahun). Judul artikel atau bab. Judul karya yang lebih besar miring, Volume(Nomor), halaman. Sumber.

Sekarang, mari kita masuk ke contoh spesifik untuk berbagai jenis sumber.

BAB V. Contoh-Contoh Entri Daftar Pustaka Berdasarkan Jenis Sumber

Bagian ini akan menyajikan panduan langkah demi langkah dan contoh untuk sumber-sumber yang paling umum digunakan dalam skripsi.

1. Buku

Buku adalah salah satu sumber referensi paling dasar.

1.1. Buku Tunggal (Satu Penulis)

  • Format: Penulis, A. A. (Tahun). Judul buku. Penerbit.
  • Contoh:
    • Walgito, B. (2010). Pengantar psikologi umum. Andi.
    • Sandel, M. J. (2018). Justice: What’s the right thing to do? Farrar, Straus and Giroux.

1.2. Buku dengan Dua Penulis

  • Format: Penulis, A. A., & Penulis, B. B. (Tahun). Judul buku. Penerbit.
  • Contoh:
    • Sugiyono, & Lestari, P. (2020). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
    • Kahneman, D., & Tversky, A. (2013). Thinking, fast and slow. Farrar, Straus and Giroux.

1.3. Buku dengan Tiga sampai Dua Puluh Penulis

  • Format: Penulis, A. A., Penulis, B. B., Penulis, C. C., … & Penulis, X. X. (Tahun). Judul buku. Penerbit.
  • Contoh:
    • Azwar, S., Suryabrata, S., Widhiarso, W., & Santoso, S. (2019). Psikologi eksperimen: Pendekatan konseptual dan praktis. Pustaka Pelajar.
    • Green, M., King, T., Lewis, P. L., Miller, J., Nash, S. A., Owens, R., Perry, C., Quinn, B., Roberts, D., Smith, E., Tusk, F., Upton, V., Vance, W., West, X., Young, Z., Adams, B., Banks, D., Cole, E., Fox, G., & Hart, I. (2022). The comprehensive guide to environmental policy. Cambridge University Press.

1.4. Buku dengan Dua Puluh Satu Penulis atau Lebih

  • Format: Penulis, A. A., Penulis, B. B., …, Penulis, S. S., … Penulis, Z. Z. (Tahun). Judul buku. Penerbit. (Cantumkan 19 penulis pertama, lalu elipsis, lalu penulis terakhir).
  • Contoh:
    • Adams, A. A., Baker, B. B., Carlson, C. C., Davis, D. D., Evans, E. E., Ford, F. F., Gordon, G. G., Hall, H. H., Iverson, I. I., Jackson, J. J., King, K. K., Lopez, L. L., Miller, M. M., Nelson, N. N., Olson, O. O., Parker, P. P., Quinn, Q. Q., Roberts, R. R., Smith, S. S., … Young, Y. Y. (2021). Current trends in social psychology. Psychological Press.

1.5. Buku Edisi Baru (Revisi)

  • Format: Penulis, A. A. (Tahun). Judul buku (Edisi ke-X). Penerbit.
  • Contoh:
    • Santrock, J. W. (2018). Life-span development (17th ed.). McGraw-Hill Education.

1.6. Buku Terjemahan

  • Format: Penulis, A. A. (Tahun terjemahan). Judul buku terjemahan (Penerj, K. K., Terj.). Penerbit asli/terjemahan. (Karya asli diterbitkan Tahun asli)
  • Contoh:
    • Foucault, M. (2002). Power/knowledge: Selected interviews and other writings, 1972-1977 (C. Gordon, P. Miller, & J. Mepham, Trans.). Pantheon Books. (Original work published 1980)

1.7. Buku dengan Editor (Bukan Penulis Utama)

  • Format: Editor, A. A. (Ed.). (Tahun). Judul buku. Penerbit.
  • Contoh:
    • Sternberg, R. J. (Ed.). (2018). The handbook of intellectual styles. Cambridge University Press.

1.8. Bab dalam Buku yang Diedit (dengan Penulis Bab dan Editor Buku Berbeda)

  • Format: Penulis Bab, A. A. (Tahun). Judul bab. Dalam Editor, B. B. (Ed.), Judul buku yang diedit (halaman xx-yy). Penerbit.
  • Contoh:
    • Hofstede, G. (2011). Dimensionalizing cultures: The Hofstede model in context. Dalam R. J. Sternberg & S. T. Fiske (Eds.), The handbook of intellectual styles (pp. 145-163). Cambridge University Press.

2. Artikel Jurnal Ilmiah

Artikel jurnal adalah salah satu sumber paling otoritatif dalam penelitian.

2.1. Artikel Jurnal dengan DOI (Digital Object Identifier)

  • DOI adalah serangkaian angka dan huruf yang unik untuk setiap artikel elektronik. Selalu sertakan jika ada.
  • Format: Penulis, A. A. (Tahun). Judul artikel. Nama Jurnal, Volume(Nomor), halaman. DOI
  • Contoh:
    • Subekti, D. Y., & Wibowo, S. (2021). Pengaruh literasi keuangan terhadap perilaku investasi mahasiswa. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan, 10(1), 1-15. https://doi.org/10.26486/jebik.v10i1.1576
    • Wang, Z., & Chen, J. (2020). The impact of social media on academic performance: A study of university students. Journal of Educational Psychology, 92(3), 321-335. https://doi.org/10.1037/edu0000456

2.2. Artikel Jurnal Tanpa DOI (dari Database atau Cetak)

  • Jika artikel jurnal tidak memiliki DOI dan berasal dari database akademik, Anda tidak perlu menyertakan nama database. Jika ditemukan secara online dari website jurnal langsung dan bukan database, cantumkan URL.
  • Format: Penulis, A. A. (Tahun). Judul artikel. Nama Jurnal, Volume(Nomor), halaman.
  • Contoh:
    • Davies, B. C. (2019). The evolving role of public libraries in a digital age. Library Quarterly, 89(2), 123-138.
    • (Jika dari website jurnal dan tidak ada DOI) Rahmah, A. (2018). Konflik peran ganda pada perempuan bekerja. Jurnal Psikologi Indonesia, 7(1), 25-38. http://ejournal.upi.edu/index.php/psi/article/view/1234

3. Situs Web dan Halaman Web

Internet adalah sumber informasi yang luas, tetapi perlu kehati-hatian dalam memilih sumber yang kredibel.

3.1. Halaman Web dari Situs Organisasi (dengan Penulis Organisasi)

  • Format: Nama Organisasi. (Tahun, Tanggal Bulan). Judul halaman web. Nama Situs Web. URL
  • Contoh:
    • World Health Organization. (2023, 15 Januari). Mental health facts and figures. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mental-health
    • Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2022, 21 September). Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka. https://merdekabelajar.kemdikbud.go.id/

3.2. Halaman Web dengan Penulis Individu

  • Format: Penulis, A. A. (Tahun, Tanggal Bulan). Judul halaman web. Nama Situs Web. URL
  • Contoh:
    • Harari, Y. N. (2021, 12 April). The world after coronavirus. Yuval Noah Harari. https://www.ynharari.com/the-world-after-coronavirus/

3.3. Halaman Web Tanpa Tanggal Publikasi (n.d.)

  • Format: Penulis, A. A. (n.d.). Judul halaman web. Nama Situs Web. URL
  • Contoh:
    • Pusat Bahasa. (n.d.). Pedoman umum ejaan bahasa Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. https://pusatbahasa.kemdikbud.go.id/

3.4. Artikel Berita Online atau Blog Post

  • Format: Penulis, A. A. (Tahun, Tanggal Bulan). Judul artikel/post. Nama Situs Berita/Blog. URL
  • Contoh:
    • Putra, R. (2023, 10 Maret). Mengupas tuntas tren AI di Indonesia. Kompas.com. https://tekno.kompas.com/read/2023/03/10/tren-ai-indonesia
    • O’Neil, C. (2021, October 27). The algorithms that determine your future. Wired. https://www.wired.com/story/opinion-the-algorithms-that-determine-your-future/

4. Skripsi, Tesis, Disertasi

Karya tulis akhir mahasiswa juga sering dijadikan referensi.

4.1. Skripsi/Tesis/Disertasi yang Diterbitkan (dari Database seperti ProQuest, atau Repository Universitas)

  • Format: Penulis, A. A. (Tahun). Judul [Tesis master or Disertasi doktoral, Nama Universitas]. Nama Database/Repository. URL (jika ada)
  • Contoh:
    • Prasetyo, Y. (2020). Pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan melalui motivasi kerja [Tesis master, Universitas Gadjah Mada]. Repository UGM. http://etd.repository.ugm.ac.id/viewer.php?docid=145674
    • Smith, J. D. (2019). The role of emotional intelligence in leadership effectiveness [Doctoral dissertation, University of California, Berkeley]. ProQuest Dissertations and Theses Global.

4.2. Skripsi/Tesis/Disertasi yang Tidak Diterbitkan (Hanya Tersedia di Perpustakaan Universitas)

  • Format: Penulis, A. A. (Tahun). Judul [Tesis master or Disertasi doktoral yang tidak diterbitkan]. Nama Universitas.
  • Contoh:
    • Utami, N. (2018). Hubungan antara optimisme dengan kesejahteraan psikologis pada dewasa awal [Skripsi yang tidak diterbitkan]. Universitas Indonesia.

5. Laporan Institusi atau Organisasi

Seringkali digunakan untuk data statistik, kebijakan, atau hasil survei.

5.1. Laporan dengan Penulis Individu

  • Format: Penulis, A. A. (Tahun). Judul laporan (Nomor Laporan, jika ada). Nama Organisasi. DOI/URL (jika ada)
  • Contoh:
    • Sugiyono. (2021). Laporan survei kepuasan masyarakat terhadap layanan publik DKI Jakarta (Laporan No. 01/2021). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

5.2. Laporan dengan Penulis Organisasi

  • Format: Nama Organisasi. (Tahun). Judul laporan. DOI/URL (jika ada)
  • Contoh:
    • Badan Pusat Statistik. (2022). Statistik lingkungan hidup Indonesia 2022. https://www.bps.go.id/publication/2022/12/28/123456789/statistik-lingkungan-hidup-indonesia-2022.html
    • United Nations Development Programme. (2020). Human development report 2020: The next frontier. United Nations Development Programme. https://hdr.undp.org/sites/default/files/hdr2020.pdf

6. Konferensi, Prosiding, atau Makalah Seminar

Seringkali sumber informasi terbaru dari ranah penelitian.

6.1. Prosiding Konferensi Terbitan Rutin (dianggap sebagai Jurnal)

  • Perlakukan seperti artikel jurnal jika memiliki volume, nomor, dan halaman.
  • Format: Penulis, A. A. (Tahun). Judul makalah. Nama Prosiding, Volume(Nomor), halaman. DOI/URL (jika ada)
  • Contoh:
    • Wicaksono, B., & Setiawan, I. (2021). Implementasi AI dalam sistem rekomendasi e-learning. Prosiding Konferensi Nasional Sistem Informasi dan Teknologi, VIII(2), 123-130. https://doi.org/10.xxxx/XXXXX

6.2. Makalah dari Prosiding Konferensi yang Diedit (dianggap sebagai Bab Buku)

  • Format: Penulis, A. A. (Tahun). Judul makalah. Dalam Editor, B. B. (Ed.), Judul prosiding atau buku konferensi (halaman xx-yy). Penerbit.
  • Contoh:
    • Dewi, S. (2019). Peran gamifikasi dalam pembelajaran bahasa Inggris. Dalam R. Yulianti & T. Wijaya (Eds.), Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Inggris (pp. 56-65). Universitas Maju.

6.3. Makalah yang Dipresentasikan di Konferensi (Tidak Diterbitkan dalam Prosiding)

  • Format: Penulis, A. A. (Tahun, Bulan Tanggal). Judul makalah [Tipe presentasi, misalnya Makalah presentasi]. Nama Konferensi, Lokasi Konferensi. URL (jika tersedia)
  • Contoh:
    • Hwang, W., & Chen, Y. (2022, November 12). Designing effective online learning environments for adult learners [Paper presentation]. International Conference on Educational Technology, Taipei, Taiwan.

7. Sumber Audiovisual (YouTube, Video, Podcast, Film)

Semakin banyak penelitian menggunakan media non-teks.

7.1. Video YouTube

  • Format: Penulis/Uploader, A. A. (Tahun, Tanggal Bulan). Judul video [Video]. YouTube. URL
  • Contoh:
    • TED. (2019, 14 Februari). Brené Brown: The power of vulnerability [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=iCvmsMzlF7o
    • Google Developers. (2023, 10 Januari). Introduction to Large Language Models [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=XOXd-C3O1Qk

7.2. Podcast Episode

  • Format: Host/Kontributor, A. A. (Tahun, Tanggal Bulan). Judul episode (No. episode, jika ada) [Deskripsi tipe, misalnya Episode podcast]. Dalam Nama Podcast. Perusahaan Produksi. URL (jika diakses online)
  • Contoh:
    • Ezra Klein. (2023, 12 Januari). An Economist’s Prescription for an Anxious Age (No. 456) [Audio podcast episode]. In The Ezra Klein Show. New York Times. https://www.nytimes.com/column/ezra-klein-podcast

7.3. Film atau Video Dokumenter

  • Format: Sutradara, A. A. (Sutradara). (Tahun). Judul film [Film]. Perusahaan Produksi.
  • Contoh:
    • Nolan, C. (Sutradara). (2010). Inception [Film]. Warner Bros. Pictures.

8. Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, LinkedIn, TikTok)

Sumber yang semakin relevan untuk studi tentang komunikasi dan budaya digital.

8.1. Twitter Tweet

  • Format: Penulis, A. A. (@NamaPengguna). (Tahun, Tanggal Bulan). Teks tweet lengkap (maks. 20 kata) [Tweet]. Twitter. URL
  • Contoh:
    • Obama, B. (@BarackObama). (2020, 20 Maret). Michelle and I are so inspired by the acts of courage and kindness coming from so many Americans around the country [Tweet]. Twitter. https://twitter.com/BarackObama/status/1241033100657500160

8.2. Facebook Post

  • Format: Penulis/Nama Halaman. (Tahun, Tanggal Bulan). Teks postingan atau deskripsi (maks. 20 kata) [Jenis postingan, misalnya Status update, Image, Video]. Facebook. URL
  • Contoh:
    • Stanford University. (2023, 5 Juli). Our research on artificial intelligence is making headlines worldwide… [Status update]. Facebook. https://www.facebook.com/stanford/posts/pfbid02VfXQZ

8.3. Instagram Post

  • Format: Penulis/Nama Akun. (Tahun, Tanggal Bulan). Deskripsi foto/video (maks. 20 kata) [Jenis postingan, misalnya Instagram photo, Instagram video]. Instagram. URL
  • Contoh:
    • National Geographic. (2022, 10 September). A mesmerizing shot of the Milky Way over Chile’s Atacama Desert [Instagram photo]. Instagram. https://www.instagram.com/p/CiT9M_1gJ1X/

9. Peraturan Perundang-undangan (Indonesia)

Penting untuk penelitian di bidang hukum, sosial, dan kebijakan publik.

9.1. Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri

  • Format: Nama Lembaga. (Tahun). Nomor Undang-Undang/Peraturan, Judul Undang-Undang/Peraturan. Sumber Publikasi (misalnya Lembaran Negara Republik Indonesia No. X, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. Y).
  • Contoh:
    • Republik Indonesia. (2018). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6195.

9.2. Putusan Pengadilan

  • Format: Nama Pihak 1 v. Nama Pihak 2, Nomor Putusan (Tahun). Sumber (misalnya Direktori Putusan Mahkamah Agung). URL (jika diakses online)
  • Contoh:
    • Mahkamah Konstitusi. (2017). Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 97/PUU-XIV/2016. Direktori Putusan Mahkamah Konstitusi. https://mkri.go.id/putusan/detail/97-PUU-XIV-2016

10. Wawancara, Komunikasi Pribadi, dan Sumber Tidak Dipublikasikan Lainnya

Sumber-sumber ini umumnya tidak dimasukkan dalam daftar pustaka, tetapi dikutip dalam teks.

  • Wawancara Pribadi, Email, Pesan Singkat, Telepon: Karena sumber ini tidak dapat ditemukan (tidak dapat diakses oleh pembaca umum), mereka tidak disertakan dalam daftar pustaka. Cukup kutip di dalam teks.
    • Contoh dalam teks: (A. Budi, komunikasi pribadi, 10 Januari 2023).
  • Catatan Kuliah: Jika Anda merujuk pada catatan kuliah Anda sendiri dari seorang dosen, perlakukan sebagai komunikasi pribadi (tidak masuk daftar pustaka). Jika Anda merujuk pada materi kuliah yang dipublikasikan (misal, slide yang diunggah di platform e-learning), ikuti format untuk presentasi atau halaman web.

11. Sumber Referensi Software, Aplikasi, dan Algoritma

Dengan berkembangnya teknologi, referensi untuk software dan algoritma juga diperlukan.

11.1. Software, Aplikasi Seluler, atau Algoritma dengan Penulis/Pengembang Individu/Tim

  • Format: Penulis/Pengembang, A. A. (Tahun). Nama Software/Aplikasi (Versi x.x) [Tipe, misalnya Software, Aplikasi seluler]. Publisher/Platform. URL (jika bisa diunduh/diakses)
  • Contoh:
    • R Core Team. (2023). R: A language and environment for statistical computing (Versi 4.2.2) [Komputer software]. R Foundation for Statistical Computing. https://www.R-project.org/
    • Google. (2022). Google Maps (Versi 11.69.0) [Aplikasi seluler]. App Store.

11.2. Algoritma (Ketika Tidak Ada Software yang Jelas)

  • Jika Anda merujuk pada algoritma spesifik yang dideskripsikan dalam sebuah makalah atau buku, kutip makalai/buku tersebut. Jika algoritma adalah entitas independen yang dipublikasikan, ikuti format software.

BAB VI. Urutan dan Penulisan Daftar Pustaka

Setelah Anda mengumpulkan semua referensi dan memformatnya satu per satu, langkah selanjutnya adalah menyusunnya dalam daftar pustaka Anda.

A. Urutan Alfabetis

  • Semua entri dalam daftar pustaka harus diurutkan secara alfabetis berdasarkan nama belakang penulis pertama atau nama organisasi.
  • Jika dua atau lebih entri dimulai dengan nama belakang yang sama, urutkan berdasarkan inisial nama depan.
    • Contoh: Abdullah, A. (2010), kemudian Abdullah, B. (2012).
  • Jika penulis sama untuk beberapa karya:
    • Urutkan berdasarkan tahun publikasi, dari yang paling tua ke paling baru.
      • Contoh: Wijaya, D. (2018), kemudian Wijaya, D. (2020b), kemudian Wijaya, D. (2020a). (Tambahkan huruf ‘a’, ‘b’, ‘c’ jika tahunnya sama).
    • Jika penulis sama DAN tahun publikasi sama (misalnya, dua karya oleh penulis yang sama di tahun yang sama), urutkan secara alfabetis berdasarkan judul karya (abaikan kata A, An, The). Tambahkan huruf kecil (a, b, c, dst.) di belakang tahun.
      • Contoh: Santoso, H. (2019a). Etnografi di era digital.
      • Santoso, H. (2019b). Fenomena media sosial.

B. Indentasi Gantung (Hanging Indent)

  • Baris pertama setiap entri daftar pustaka ditulis rata kiri (tidak menjorok).
  • Baris kedua dan seterusnya setiap entri daftar pustaka harus menjorok 0.5 inci (sekitar 1.27 cm) dari margin kiri. Ini disebut hanging indent.
  • Di Microsoft Word, Anda dapat mengatur ini di menu Paragraph > Indentation > Special > Hanging.

C. Spasi Ganda (Double Spacing)

  • Pastikan seluruh daftar pustaka menggunakan spasi ganda (double spacing), baik di antara baris dalam satu entri maupun di antara entri yang berbeda.

D. Penulisan Nama Penulis dalam Daftar Pustaka vs. Kutipan dalam Teks

  • Dalam Daftar Pustaka: Nama belakang penulis, diikuti inisial nama depannya.
    • Contoh: Smith, J. A.
  • Dalam Kutipan Teks: Hanya nama belakang penulis.
    • Contoh: (Smith, 2023) atau Smith (2023).

E. Tanpa Penomoran

  • Daftar pustaka dalam Gaya APA tidak menggunakan penomoran (1, 2, 3, dst.) untuk setiap entri. Hanya urutan alfabetis.

BAB VII. Manajemen Referensi: Alat Bantu untuk Kemudahan

Menyusun daftar pustaka secara manual, terutama untuk skripsi dengan ratusan referensi, bisa sangat merepotkan dan rawan kesalahan. Untungnya, ada banyak alat manajemen referensi (reference manager) yang dapat membantu Anda.

A. Mengapa Menggunakan Reference Manager?

  • Efisiensi: Menghemat waktu dalam memformat dan mengurutkan referensi.
  • Akurasi: Mengurangi potensi kesalahan input dan pemformatan.
  • Konsistensi: Memastikan semua referensi diformat dengan gaya yang sama.
  • Integrasi: Sebagian besar terintegrasi dengan pengolah kata (seperti Microsoft Word) untuk memudahkan kutipan dalam teks dan pembuatan daftar pustaka otomatis.
  • Organisasi: Membantu Anda mengelola dan meninjau pustaka penelitian Anda.

B. Alat Manajemen Referensi Populer:

1. Mendeley

  • Kelebihan: Gratis, memiliki kemampuan pembaca PDF terintegrasi, dapat menyorot dan membuat catatan pada PDF, sinkronisasi cloud, fitur jejaring sosial untuk riset.
  • Kekurangan: Terkadang sinkronisasi bisa lambat, antarmuka bisa terasa agak berat.
  • Cocok untuk: Mahasiswa dan peneliti yang banyak bekerja dengan file PDF dan menginginkan fitur manajemen literatur yang komprehensif.

2. Zotero

  • Kelebihan: Gratis, open source, sangat baik dalam menangkap informasi referensi dari halaman web (Web Importer), ringan, dan mudah digunakan.
  • Kekurangan: Fitur anotasi PDF tidak sekuat Mendeley.
  • Cocok untuk: Mahasiswa dan peneliti yang menginginkan alat yang ringan, efisien, dan fleksibel untuk mengumpulkan referensi dari berbagai sumber online.

3. EndNote

  • Kelebihan: Sangat powerful, fitur kolaborasi yang canggih, database gaya sitasi yang sangat luas, integrasi sempurna dengan Word.
  • Kekurangan: Berbayar (lisensi cenderung mahal), antarmuka yang mungkin terasa kompleks bagi pemula.
  • Cocok untuk: Institusi, peneliti profesional, atau mereka yang memiliki dana lebih dan membutuhkan fitur manajemen referensi yang sangat canggih untuk proyek-proyek besar.

C. Cara Kerja Umumnya:

  1. Impor Referensi: Anda dapat memasukkan referensi secara manual, mengimpor dari database (misalnya Google Scholar, Scopus, PubMed), atau menggunakan plugin browser untuk “menangkap” informasi dari halaman web.
  2. Simpan dan Atur: Referensi disimpan dalam perpustakaan pribadi Anda di dalam software. Anda dapat mengaturnya ke dalam folder atau grup.
  3. Integrasi dengan Word: Setelah referensi ada di perpustakaan, Anda dapat menggunakan plugin di Word untuk menyisipkan kutipan dalam teks.
  4. Buat Daftar Pustaka: Secara otomatis, software akan menyusun daftar pustaka di akhir dokumen Anda sesuai gaya yang Anda pilih (misalnya APA 7th Edition).

Menggunakan salah satu alat ini akan sangat mempermudah proses penulisan skripsi Anda, mengurangi waktu yang dihabiskan untuk formatting, dan memastikan akurasi.

BAB VIII. Praktik Terbaik dalam Menyusun Daftar Pustaka

Selain aturan teknis, ada beberapa praktik terbaik yang sebaiknya Anda terapkan dalam proses penyusunan daftar pustaka.

1. Mulai Sejak Awal

Jangan menunda pembuatan daftar pustaka hingga akhir penulisan. Begitu Anda menggunakan sebuah sumber, segera masukkan informasinya ke dalam manajemen referensi atau catat dengan detail. Ini akan mencegah Anda lupa atau kehilangan informasi penting.

2. Periksa Konsistensi

Setelah selesai menulis, luangkan waktu untuk memeriksa konsistensi seluruh daftar pustaka Anda. Pastikan semua entri mengikuti Gaya APA 7th Edition dengan tepat, mulai dari kapitalisasi, penggunaan italik, tanda baca, hingga spasi.

3. Verifikasi Setiap Entri

Periksa kembali setiap entri daftar pustaka dengan sumber aslinya. Pastikan nama penulis, tahun, judul, dan informasi sumber lainnya benar dan akurat. Kesalahan kecil dapat mengurangi kredibilitas.

4. Hindari Sumber yang Tidak Kredibel

Pilih sumber yang kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan. Hindari blog pribadi tanpa otoritas, situs web yang tidak jelas kepemilikan atau tujuan informasinya, dan sumber lain yang diragukan keilmiahannya. Google Scholar, ProQuest, Jurnal terindeks Scopus, Web of Science, dan repositori universitas adalah tempat yang baik untuk memulai mencari sumber.

5. Pahami Perbedaan Antara Referensi dan Bibliografi (Optional)

Meskipun sering digunakan secara bergantian, “daftar pustaka” (references) dalam konteks APA berarti daftar semua sumber yang secara langsung dikutip atau dirujuk dalam teks Anda. Sedangkan “bibliografi” bisa mencakup sumber-sumber yang Anda baca atau konsultasikan tetapi tidak dikutip secara langsung, atau sumber untuk bacaan lebih lanjut. Dalam skripsi gaya APA, yang dimuat di akhir bab adalah “Daftar Pustaka” (References).

6. Pelajari Manual APA Resmi

Meskipun artikel ini memberikan cakupan yang komprehensif, untuk kasus-kasus khusus atau keraguan, selalu rujuk pada Publication Manual of the American Psychological Association, Seventh Edition. Ini adalah sumber otoritatif utama.

7. Perhatikan Pedoman Institusi

Setiap universitas atau program studi mungkin memiliki pedoman tambahan atau modifikasi kecil terhadap Gaya APA. Selalu prioritaskan pedoman institusi Anda jika ada perbedaan.

BAB IX. Kesalahan Umum yang Sering Terjadi dan Cara Menghindarinya

Menyusun daftar pustaka memang butuh ketelitian. Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang sering ditemukan dan tips untuk menghindarinya:

1. Kesalahan Kapitalisasi (Capitalization Errors)

  • Masalah: Judul artikel atau bab sering dikapitalisasi seperti judul buku atau jurnal.
  • Aturan APA:
    • Judul Artikel, Bab, atau Judul Halaman Web: Hanya huruf pertama kata pertama, kata pertama setelah titik dua, atau nama diri yang dikapitalisasi. Kata lainnya menggunakan huruf kecil.
      • Contoh: Motivasi belajar: Peran dukungan sosial dalam pencapaian akademik.
    • Judul Jurnal, Buku, atau Laporan: Setiap kata penting (kata benda, kata kerja, kata sifat, kata keterangan) dikapitalisasi.
      • Contoh: Jurnal Psikologi Pendidikan.
  • Solusi: Pahami aturan kapitalisasi untuk setiap jenis elemen judul. Gunakan fitur case converter online jika ragu, lalu koreksi manual sesuai aturan APA.

2. Penggunaan Italics yang Keliru

  • Masalah: Menggunakan italik untuk judul artikel, atau tidak menggunakan italik untuk nama jurnal/buku.
  • Aturan APA:
    • Miringkan (Italics): Judul karya mandiri (buku, laporan, jurnal, film, album musik), volume jurnal.
    • Normal: Judul artikel atau bab, nomor jurnal.
  • Solusi: Ingat: “Karya yang berdiri sendiri atau wadah besar itu miring.”

3. Ketidaksesuaian Kutipan dalam Teks dengan Daftar Pustaka

  • Masalah: Sumber yang dikutip dalam teks tidak ada di daftar pustaka, atau sebaliknya.
  • Solusi: Gunakan alat manajemen referensi. Jika manual, setiap kali Anda mengutip, segera tambahkan ke daftar pustaka. Setelah selesai, lakukan cek silang antara kutipan dalam teks dan daftar pustaka.

4. Format Tanggal yang Salah

  • Masalah: Mencantumkan tanggal lengkap (hari, bulan, tahun) untuk artikel jurnal atau buku, padahal seharusnya hanya tahun.
  • Aturan APA: Umumnya hanya tahun dalam kurung. Tanggal lengkap (tahun, bulan, hari) hanya untuk sumber yang date-specific seperti artikel berita, postingan blog, atau tweet.
  • Solusi: Pelajari kapan harus menyertakan tanggal lengkap vs. hanya tahun.

5. Kurangnya Informasi Sumber (Terutama URL/DOI)

  • Masalah: Lupa mencantumkan DOI untuk artikel jurnal online atau URL untuk sumber web.
  • Aturan APA: Selalu sertakan DOI jika ada. Jika tidak ada DOI untuk artikel online, sertakan URL langsung ke artikel/jurnal jika tersedia. Untuk sumber web, URL diperlukan.
  • Solusi: Prioritaskan untuk mencari DOI. Jika tidak ada, salin URL langsung dari browser.

6. Kurang atau Lebihnya Tanda Baca

  • Masalah: Kelebihan koma, titik, atau lupa titik.
  • Aturan APA: Setiap elemen utama (Penulis, Tanggal, Judul, Sumber) umumnya diakhiri dengan titik, kecuali elemen terakhir yang bisa diikuti DOI/URL.
  • Solusi: Perhatikan contoh dengan sangat cermat. Konsistensi kecil ini sangat penting.

7. Penulisan Nama Penulis yang Tidak Lengkap atau Salah

  • Masalah: Menggunakan nama lengkap penulis di daftar pustaka (misalnya, John A. Smith) atau salah inisial.
  • Aturan APA: Nama belakang diikuti inisial nama depan dan tengah.
  • Solusi: Periksa kembali nama penulis dari sumber asli.

Dengan memahami kesalahan-kesalahan umum ini dan menerapkan solusinya, Anda dapat menghasilkan daftar pustaka yang jauh lebih akurat dan profesional.

BAB X. Kesimpulan: Menuju Skripsi yang Sempurna dengan APA 7th Edition

Menyusun daftar pustaka menggunakan Gaya APA 7th Edition memang memerlukan ketelitian dan pemahaman menyeluruh terhadap berbagai aturannya. Namun, ini adalah investasi waktu yang krusial untuk memastikan integritas akademik dan profesionalisme karya ilmiah Anda.

Dengan memahami empat elemen dasar (Penulis-Tanggal-Judul-Sumber), mempelajari contoh-contoh spesifik untuk berbagai jenis sumber, menerapkan aturan pengurutan dan pemformatan, serta memanfaatkan alat manajemen referensi, Anda akan mampu menghasilkan daftar pustaka yang akurat dan sesuai standar internasional.

Ingatlah bahwa daftar pustaka bukan hanya pelengkap, melainkan fondasi penting yang menunjukkan kedalaman penelitian, etika akademik, dan kemampuan Anda dalam berinteraksi dengan tubuh pengetahuan yang ada. Latihlah terus, manfaatkan teknologi yang ada, dan jangan ragu merujuk pada manual resmi jika Anda menemukan kasus yang kompleks.

Selamat menyusun skripsi Anda! Semoga panduan komprehensif ini membantu Anda mencapai kesuksesan akademik.